Kedai Kopi 98 Tawarkan Konsep Kemitraan Tanpa Royalty Fee
A
A
A
JAKARTA - Dewasa ini penjaja minuman berbahan dasar kopi terus tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Dengan mudah kita temui kedai kopi di hampir setiap jalan yang kita lalui, maupun di mall serta gedung perkantoran. Mereka pun menawarkan konsep yang variatif, mulai dari minum di tempat hingga bisa dibawa pulang.
"Banyak kedai kopi bermunculan, tapi banyak pula yang mati di tengah jalan karena salah membaca pasar, lokasi dan sekadar punya-punyaan saja," kata Heriyono Nayottama, pemilik kedai Kopi 98 di Tangerang Selatan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9).
Menurutnya, perlu perhitungan yang matang sebelum membuka sebuah kedai kopi. Besar kecilnya modal harus dihitung dengan detail, karena ini menyangkut investasi atau uang yang dikeluarkan.
Kopi 98, kata Heriyono, membidik segmentasi semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga keluarga. "Kami juga siap melebarkan sayap melalui konsep kemitraan (waralaba). Kami optimistis konsep yang kami tawarkan akan diterima pasar," terang Heriyono.
Heriyono memaparkan bahwa Kopi 98 menawarkan dua konsep kerjasama bagi calon mitra yang ingin bergabung, yakni konsep Kopi 98 dan konsep Tanda Cinta. Menariknya, semuanya itu tidak dikenakan biaya royalty fee.
Konsep Kopi 98 ditawarkan dengan kisaran investasi sebesar Rp600 juta-Rp1 miliar tergantung luas area yang tersedia. Sedangkan konsep Tanda Cinta, ditawarkan dengan kisaran investasi sekitar Rp40-70 jutaan. "Nilai investasi itu di luar dari harga sewa lokasi," lanjutnya.
Heriyono mengungkapkan konsep Kopi 98 harus menempati lokasi dengan luas minimal 60 m2 hingga 200 m2. "Kalau Tanda Cinta, lokasi tidak perlu besarm karena berkonsep booth saja. Kami coba menawarkan sesuatu yang unik. Ibarat kata, kami ingin menawarkan konsep yang berkelas tanpa si calon mitra menguras isi kantong hanya untuk membuka sebuah kedai kopi," terang Heriyono.
Sementara itu, kedai kopi dengan tagline "Bila Rasa yang Utama" ini kali pertama membuka kedainya di area yang cukup strategis dan tergolong ramai, yakni di wilayah Graha Raya, Bintaro, Tangerang Selatan.
Kopi 98 di Graha Raya memiliki desain interior ruangan dan nama menu minuman bernuansa nasionalisme, seperti Es Kopi 98, Es Kopi Aktivis, Es Kopi Reformasi, Es Kopi Demonstran, Es Kopi Ibu Pertiwi, dan masih banyak lagi. Untuk minuman nonkopi, Kopi 98 menyuguhkan Bubble Pearl Milk Tea, Lychee Tea, Gree Tea, Strawberry Latte, Red Velvet Latte, dan lainnya.
"Banyak kedai kopi bermunculan, tapi banyak pula yang mati di tengah jalan karena salah membaca pasar, lokasi dan sekadar punya-punyaan saja," kata Heriyono Nayottama, pemilik kedai Kopi 98 di Tangerang Selatan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9).
Menurutnya, perlu perhitungan yang matang sebelum membuka sebuah kedai kopi. Besar kecilnya modal harus dihitung dengan detail, karena ini menyangkut investasi atau uang yang dikeluarkan.
Kopi 98, kata Heriyono, membidik segmentasi semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga keluarga. "Kami juga siap melebarkan sayap melalui konsep kemitraan (waralaba). Kami optimistis konsep yang kami tawarkan akan diterima pasar," terang Heriyono.
Heriyono memaparkan bahwa Kopi 98 menawarkan dua konsep kerjasama bagi calon mitra yang ingin bergabung, yakni konsep Kopi 98 dan konsep Tanda Cinta. Menariknya, semuanya itu tidak dikenakan biaya royalty fee.
Konsep Kopi 98 ditawarkan dengan kisaran investasi sebesar Rp600 juta-Rp1 miliar tergantung luas area yang tersedia. Sedangkan konsep Tanda Cinta, ditawarkan dengan kisaran investasi sekitar Rp40-70 jutaan. "Nilai investasi itu di luar dari harga sewa lokasi," lanjutnya.
Heriyono mengungkapkan konsep Kopi 98 harus menempati lokasi dengan luas minimal 60 m2 hingga 200 m2. "Kalau Tanda Cinta, lokasi tidak perlu besarm karena berkonsep booth saja. Kami coba menawarkan sesuatu yang unik. Ibarat kata, kami ingin menawarkan konsep yang berkelas tanpa si calon mitra menguras isi kantong hanya untuk membuka sebuah kedai kopi," terang Heriyono.
Sementara itu, kedai kopi dengan tagline "Bila Rasa yang Utama" ini kali pertama membuka kedainya di area yang cukup strategis dan tergolong ramai, yakni di wilayah Graha Raya, Bintaro, Tangerang Selatan.
Kopi 98 di Graha Raya memiliki desain interior ruangan dan nama menu minuman bernuansa nasionalisme, seperti Es Kopi 98, Es Kopi Aktivis, Es Kopi Reformasi, Es Kopi Demonstran, Es Kopi Ibu Pertiwi, dan masih banyak lagi. Untuk minuman nonkopi, Kopi 98 menyuguhkan Bubble Pearl Milk Tea, Lychee Tea, Gree Tea, Strawberry Latte, Red Velvet Latte, dan lainnya.
(nug)